Gambar di atas merupakan duplikat dari lempeng yang berisikan aksara Kawi dengan lengkap. Aksara-aksara tersebut telah tersusun sebagaimana susunan aksara sansekerta yang baku. Namun, banyak bentuk aksara yang mirip atau tidak jelas sehingga jika ingin merekanya menjadi aksara Kawi yang utuh perlu perbandingan dari dokumen-dokumen dan prasasti-prasasti yang memuat aksara yang mirip atau kabur tadi.
Berikut pembahasannya:
Aksara-aksara tersebut dibaca:
ॐ नमः स्वाहा ॐ सिद्धर स्वाहा ॐ अ आ स्वाहा ॐ इ ई स्वाहा ॐ उ ऊ स्वाहा ॐ ऋ ॠ स्वाहा ॐ ऌ ॡ स्वाहा ॐ ए ऐ स्वाहा (1)
ॐ ओ औ स्वाहा ॐ अं अः ॐ क ख ग घ ङ स्वाहा ॐ च छ ज झ ञ स्वाहा ॐ ट ठ ड ढ ण स्वाहा (2)
ॐ त थ द ध न स्वाहा ॐ प फ ब भ म स्वाहा ॐ य र ल व स्वाहा ॐ श ष स ह स्वाहा (3)
आ ऊ मा ॐ क्षः स्वाहा (4)
oṃ namaḥ svāhā oṃ siddhara svāhā oṃ a ā svāhā oṃ i ī svāhā oṃ u ū svāhā oṃ ṛ ṝ svāhā oṃ ḷ ḹ svāhā oṃ e ai svāhā (1)
oṃ o au svāhā oṃ aṃ aḥ a ka kha ga gha ṅa svāhā oṃ ca cha ja jha ña svāhā oṃ ṭa ṭha ḍa ḍha ṇa svāhā (2)
oṃ ta tha da dha na svāhā oṃ pa pha ba bha ma svāhā oṃ ya ra la va svāhā oṃ śa ṣa sa ha svāhā (3)
ā ū mā oṃ kṣaḥ svāhā (4)
Komentar:
Gambar lempeng ini merupakan salah satu sumber berharga yang membuktikan bahwa aksara Kawi memiliki aksara yang lengkap yang seharusnya dimiliki oleh aksara-aksara turunan Brahmi yang biasanya dapat dipakai untuk menuliskan bahasa Sansekerta. Lempeng yang terdiri dari empat baris ini memuat 14 vokal dan 33 konsonan. Hal ini membuat saya merasa "lega" karena aksara Kawi benar-benar bisa dipakai untuk menuliskan Sansekerta, padahal memang masih ada aksara yang menjadi misteri bagi saya, seperti aksara ḍha. Kita bisa menebak-nebak bentuk aksara yang masih samar-samar ini.
Barisan aksara murddhanya ( ṭa ṭha ḍa ḍha ṇa ) kecuali ṭha dan ṇa, memiliki bentuk yang mirip -- huruf "c" latin. Bentuk-bentuk aksara ṭa dan ḍa banyak dijumpai di prasasti-prasasti, sehingga bentuk aksara di lempeng ini -- yang keduanya mirip -- ternyata berbeda. Berbeda dengan dua aksara tersebut, aksara ṭha hanya pernah saya lihat bentuknya di tabel aksara Oud en Nieuw Indische Alphabetten, dan itupun hanya satu rekaman dan belum membuat saya yakin akan bentuknya di Kawi. Kalau boleh saya reproduksi, aksara ini berbentuk bulat "o" seperti pada aksara siddham atau devanagari. Begitu pula dengan keadaan aksara ḍha yang masih misterius.
Ada satu lagi, yaitu suara panjang "hā". Mungkin ini adalah lempeng yang memuat aksara kawi awal. Pada lempeng ini, penulisan aksara ha yang disertai perpanjangan vokal ā, masih menggunakan "cara lama", yaitu penulisan Pallawa. Bandingkan:
gambar aksara ha Pallawa yang diberikan perpanjangan vokal ā
gambar aksara ha pada lempeng di atas yang diberikan perpanjangan vokal ā
gambar aksara ha Kawi pada spesimen kawi di buku Stanford Raffles, berasal dari tahun 1216 Saka (Kudadu) yang diberikan perpanjangan vokal ā
Revisi pembacaan: 30/04/2023
Artikelnya informatif, saya tidak berasal dari bidang ilmu sejarah, saat ini saya tertarik mempelajari aksara kawi, ada beberapa rujukan yang saya temukan dari internet tetapi karena adanya aksara2 yang memiliki beda bentuk membuat saya bingung, manakah bentuk akasara kawi yang umum digunakan di indonesia, kalo mau belajar lebih lanjut tentang akasara ini dimana ya :-)
BalasHapusTerima kasih, mas. Seperti yang telah dijelaskan olrh Casparis (dalam Wikipedia), aksara Kawi yang standar itu disebut aksara Kawi standar yang digunakan zaman Mataram kuna. Artikel ini merupakan bentuk yang adalah Kawi Standar. Jadi saya kira ini adalah bentuk yang bisa saudara pelajari. Unduh saja gambar-gambar prasasti di sini, analisis hurufnya.
BalasHapus