Tulisan ini masih dalam seri prasasti Bali Kuno yang ditatahkan pada logam di zaman Raja Sri Suradhipa. Dalam prasasti ini, ternyata pemasangan wirama/adegadeg/paten memiliki pola tersendiri. Wirāma/ patén/ adegadeg berbentuk setengah atau tigaperempat lingkaran yang
ditulis/dipahat dari atas aksara ke arah jarum jam sampai bawah aksara.
Gambar 1 |
Terdapat beberapa kasus
pengecualian untuk ka, ta, dan ga. Ketiga aksara ini merupakan aksara yang memiliki kuncir ketika berdiri sendiri. Namun, ketika mendapat pemasangan wirama, kuncir tersebut dihilangkan.
Gambar 2 |
Walaupun masih ada
inkonsistensi dalam pemasangannya. Sebagai contoh ditunjukkan oleh gambar di bawah dengan aksara ta ditambahkan dengan wirama.
Gambar 3 |
Sumber Gambar: socrates.leidenuniv.nl, OD. 3868
Tidak ada komentar:
Posting Komentar